Hakikat Manajemen Organisasi
HAKIKAT MANAJEMEN ORGANISASI
Mengawali penjelasan mengenai pengetahuan
manajemen, kiranya tidak mungkin dilepaskan dengan teori organisasi. Sejarah
telah mencatat bahwa organisasi yang ada dari masa ke masa pasti mempunyai
seorang pemimpin dengan berbagai sebutan. Pemimpin tersebut bertugas mengurusi,
memimpin, mengelola kelompok atau organisasi sesuai dengan kemampuannya. Revolusi
merupakan pokok pangkal dari suatu perubahan yang mendadak bagi industrialisasi
khususnya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kehidupan sosial pada umumnya.
Tetapi harus diingat pula setiap revolusi didahului suatu evolusi ke arah
tujuan yang sama, sehingga revolusi membawa evolusi dengan lompatan akhir
sampai ke tujuannya (Julitriarsa dan Suprihanto, 1998:13).
Kepada seorang pemimpinlah kita harus patuh
apabila dalam suatu organisasi. “tidak pernah seorang homo faber / manusia tukang mendahului homo sapiens / manusia pemikir dan pula revolusi industri
pertama-tama adalah merupakan revolusi dalam organisasi kerja.”(Meulen dalam Julitriarsa
dan Suprihanto, 1998:14)
Dengan demikian seseorang yang bekerja dalam perintah
seorang pemimpin harus patuh serta semaksimal mungkin dapat mengoptimalkan
intruksi dari pemimpin untuk dapat meraih tujuan yang telah ditentukan dalam
suatu organisasi.
Dalam manajemen suatu organisasi diperlukan tata
kelola yang baik, memahami pengetahuan dasar manajemen serta harus dapat diterapkan
dengan baik oleh pemimpin sehingga akan sangat membantu dalam melaksanakan
tugas-tugasnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Pada saat sekarang ini istilah manajemen sudah
banyak dikenal di Indonesia, baik di kalangan masyarakat secara luas maupun
kalangan Perguruan Tinggi. Terlihat pula di setiap organisasi, baik yang
mencari keuntungan maupun lembaga-lembaga sosial, hampir semuanya menyadari
akan arti pentingnya Ilmu Manajemen yang diterapkan di dalam organisasi, untuk
memperlancar tugasnya sehari-hari. Berikut berbagai pengertian manajemen
menurut para ahli:
- Pengertian manajemen
Istilah manajemen, pengertiannya dalam bahasa
Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Berbagai istilah yang
dipergunakan, seperti ketatalaksanaan, manajemen, management dan pengurusan.
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda, dalam tulisan ini penulis memakai
istilah aslinya, yaitu manajemen (Manullang, 2009:3).
Manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu
manajemen sebagai suatu proses, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang
melakukan aktivitas manajemen, manajemen sebagai suatu seni art dan sebagai suatu ilmu (Manullang,
2009:3).
Berikut pengertian manajemen sebagai suatu proses
yang diberikan olah para ahli yang memperlihatkan tata warna pengertian
manajemen.
Menurut Julitriarsa dan Suprihanto (1998:1), ilmu manajemen
adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai suatu tujuan dengan
efektif serta efisien dengan menggunakan bantuan/melalui orang lain. Yang
dimaksudkan menggunakan bantuan/melalui orang lain di sini mencakup arti yang
sangat luas, yaitu dapat berupa bantuan orang lain dalam wujud pikiran, tenaga
serta dapat pula intuisinya.
Seorang pemimpin di suatu
organisasi yang telah memiliki perencanaan dan sebagainya tentang bagaimana
untuk meraih tujuan pasti tidak akan dapat meraihnya sendiri dan akan
memerlukan pekerja untuk melaksanakan apa yang telah direncanakannya. “Manajemen
adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi
usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama” (Haiman dalam Manullang,
2009:3).
“Manajemen adalah pencapaian tujuan yang
ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain (Terry
dalam Manullang, 2009:3)”. Selaras dengan apa yang diungkapkan Haiman dalam
Manullang bahwa seorang pemimpin yang mempunyai bekal tujuan yang telah
ditetapkan akan memerlukan bantuan orang lain untuk menjalankannya dan diawasi.
Dari ketiga pengertian di atas, ada tiga pokok
penting dalam pengertian-pengertian tersebut, yaitu pertama, adanya tujuan yang
ingin dicapai; kedua, tujuan dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang-orang
lain; dan ketiga, kegiatan-kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi.
Dikembangkan
oleh Manullang, manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan karyawan, pemberian perintah, dan pengawasan terhadap “human and natural resources” terutama human resources untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan terlebih dahulu (Julitriarsa dan Suprihanto, 1998:3).
Definisi Terry lebih menekankan pada segi proses atau
manajernya yaitu manajemen adalah soal proses tertentu yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan penggunaan setiap
ilmu dan seni bersama-sama dan selanjutnya menyelesaikan tugas untuk mencapai
tujuan (Terry dalam Julitriarsa dan Suprihanto, 1998:3).
Gambar 2.1 : Fungsi manajemen dilihat dari sudut
proses (Manullang, 2002:14)
2. Fungsi
manajemen
Dalam
menjalankan suatu organisasi apapun bentuknya, sudah barang tentu seorang
manajer harus memiliki dan memahami, kaedah-kaedah, prinsip-prinsip dan
konsep-konsep tentang manajemen, dengan demikian diharapkan mampu menjalankan
fungsi-fungsi manajemen. Manajemen dapat berjalan dalam melaksanakan
kegiatannya, bilamana unsur-unsur dan fungsi-fungsi dari manajemen tersebut dapat bergerak sesuai dengan alurnya.
Dalam ilmu manajemen dikenal berbagai fungsi
manajemen, yang ditemukan dan dikembangkan oleh banyak ahli. “Manajemen adalah proses kelangsungan fungsi yang meliputi : perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan evaluasi” (Lutan, 2000:3). Beberapa di antara fungsi-fungsi
manajemen tersebut adalah:
a.
Perencanaan
(Planning)
Menurut
Wijayanti (2008:9), pemilihan atau penetapan tujuan organisasi penentuan
strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, sistem, metoda, anggaran
dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Menurut Lutan (2000:3), perencanaan
adalah penentuan lebih dulu tujuan yang ingin dicapai dan alat-alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan itu. Perencanaan itu mencakup apa yang akan
dilakukan, bagaimana melakukan, dan siapa yang akan melakukannya.
Gambar 2.2 : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Tujuan (Wijayanti, 2008:82)
“Perencanaan merupakan penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan” (Manullang, 2009:9).
Oleh sebab itu beberapa hal yang harus dilakukan
dalam sebuah proses perencanaan yaitu penetapan tujuan organisasi beserta
cara-cara untuk pencapaian tujuan yang ingin dicapai. Serta menentukan proyek,
program, prosedur, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan.
a.
Pengorganisasian
(Organizing)
Menurut Wijayanti (2008:10), penentuan
sumberdaya-sumberdaya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi, perancangan, dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok
kerja, penugasan tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang.
Pengorganisasian adalah menciptakan
hubungan antara aktivitas apa
yang akan dikerjakan; personel yang akan melakukannya;
faktor fisik yang dibutuhkan. Untuk mengkoordinasi sumber-sumber yang tersedia,
administrator mendesain sebuah struktur formal dari tugas dan kewenangan yang
akan mendorong tercapainya tujuan dengan efisien dan efektif. Tujuan utama dari
pengorganisasian itu adalah membagi tugas/pekerjaan yang akan dilaksanakan, menentukan
kelompok kerja, menata jenjang kesenangan, dan menyeimbangkan otoritas dan
tanggung jawab (Lutan, 2000:4).
Gambar 2.3 :
Contoh struktur organisasi
(Manullang,
2002:84)
Menurut Manullang (2009:10), organisasi atau
pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas menejemen
dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta
tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang
berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu.
Jadi
pengorganisasian meliputi keeseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan
orang-orang serta perancangan , pengembangan suatu organisasi atau kelompok
kerja, penetapan tugas, fungsi, pendelegasian wewenang, serta tanggung jawab
masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna
dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
a.
Penggerakan
(Actuating)
Kegiatan perencanaan dan pengorganisasian
bersifat vital dalam kerangka manajemen, tetapi tidak akan mewujudkan hasil
kongkrit jika tidak diimplementasikan. Untuk itu diperlukan tindakan nyata,
yaitu actuating, usaha yang menimbulkan Action atau gerakan.
“Penggerakan (actuating) adalah
menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien” (Julitriarsa dan Suprihanto, 1988:65). Pada dasarnya
menggerakkan orang-orang bukanlah hal yang mudah. Untuk dapat menggerakkannya,
dituntut bahwa manajer/pimpinan harus mampu atau mempunyai seni untuk
menggerakkan orang lain agar dijadikan sebagai daya penggerak. Kemampuan atau
seni untuk mengggerakkkan orang lain itu disebut sebagai kepemimpinan (leadership).
“Untuk
membuat dan mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus
mereka lakukan” (Wijayanti, 2008:10). Butuh ketegasan dalam kegiatan
kepemimpinan agar dapat dijalankan oleh para pekerja dengan tepat.
Menurut Lutan (2000:5), fungsi administrasi itu pada intinya adalah kepemimpinan. Dalam
kepemimpinan terkandung beberapa aspek penting yaitu membuat keputusan,
mengarahkan, membangkitkan motivasi. Jiwanya adalah memberikan arahan, tuntunan
dan pengendalian terhadap perilaku personel anggota organisasi.
Menurut Allen dalam Manullang (2009:11), Pekerjaan
yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.
Pekerjaan leading, meliputi mengambil
keputusan, mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan
bawahan, memberi semangat; inspirasi; dan dorongan kepada bawahan supaya mereka
bertindak, memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta
memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Suatu perilaku yang dilakukan dan harus
dimiliki oleh seorang pemimpin untuk membuat, mendapatkan para karyawan
melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Yang meliputi membuat keputusan, mengarahkan, membangkitkan motivasi. Dalam jiwa pemimpin terdapat tugas memberikan arahan, tuntunan dan pengendalian terhadap perilaku
personel anggota organisasi.
Dalam suatu organisasi kita harus melakukan
penyusunan personalia. “Penarikan (Recruitment)
latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi kepada
karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif” (Wijayanti,
2008:10).
Menurut
Manullang (2009:10), Staffing
merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Proses
pemilihan, penempatan, pengembangan personel dalam lingkungan kerja agar memberi
daya guna maksimal kepada organisasi.
b.
Pengawasan
(controlling)
Diperlukan pula pengawasan di setiap proses
pekerjaan agar dapat optimal daya guna pekerja. “Penemuan dan penerapan cara
dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan
yang telah ditetapkan (Wijayanti, 2008:10).
Menurut
Manullang (2009:12), Salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan
penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan
dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah
digariskan semula. Dalam melaksanakan kegiatan controlling, atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokkan, serta mengusahakan
agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan serta tujuan yang ingin dicapai.
Gambar 2.4 : Tipe
Pengawasan (Wijayanti, 2008:117)
Penerapan
untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan, atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokkan, mengarahkan kegiatan.
3.
Unsur
manajemen
Organisasi tidak akan bisa terbentuk tanpa adanya
unsur-unsur manajemen karena unsur-unsur manajemen berguna untuk kelangsungan
kelancaran organisasi itu.
Menurut Hasibuan (2003: 2) unsur-unsur manajemen dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a.
Men yaitu tenga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga
kerja oprasional/ pelaksana
b.
Money yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
c.
Methonds yaitu cara–cara yang dipergunakan dalam usaha mencapi tujuan.
d.
Materials yaitu bahan–bahan yang diperlukan untuk mencapi tujuan.
e.
Machines mesin–mesin atau alat–alat yang diperlukan atau di pergunakan untuk
mencapi tujuan.
f.
Market yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa–jasa yang di hasilkan
Comments
Post a Comment