ANALISIS GERAK GRAB START DAN TRACK START OLAHRAGA RENANG
ANALISIS GERAK GRAB START DAN TRACK START OLAHRAGA RENANG TIM PRA-PORPROV SIDOARJO TAHUN 2015
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gerak jarak lompatan yang dihasilkan antara grab start dan track start, ditinjau dari analisis gerakannya. Penelitian ini juga untuk mengetahui sudut efektif saat melakukan grab start dan track start untuk memaksimalkan jarak lompatan. Penelitian dilakukan terhadap atlet Pra-Porprov Sidoarjo Tahun 2015 yang terdiri dari 4 atlet putri dan 3 atlet putra. Masing-masing perenang diberikan kesempatan 3 kali percobaan Grab Start dan 3 kali percobaan Track Start. Pengambilan data dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pretest dan postest. Pretest digunakan sebagai dasar pendampingan, dalam pendampingan dilakukan analisis gerak beberapa aspek meliputi sudut lutut awalan, kecepatan lompatan, jarak lompatan, dan sudut entry. Setelah dilakukan pendampingan selanjutnya dilakukan tahap postest. Data pretest penelitian yang diperoleh sebagai berikut: rata-rata jarak lompatan grab start atlet putra adalah 1,93m; rata-rata jarak lompatan track start atlet putra adalah 1,75m; rata-rata jarak lompatan grab start atlet putri adalah 1,70m; rata-rata jarak lompatan track start atlet putri adalah 1,54m; sedangkan dari hasil postest diperoleh rata-rata jarak lompatan grab start atlet putra adalah 2,48m; rata-rata jarak lompatan track start atlet putra adalah 2,28m; rata-rata jarak lompatan grab start atlet putri adalah 2,03m; ratarata jarak lompatan track start atlet putri adalah 1,98m; Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa jarak lompatan postest grab start atlet putra lebih baik dari jarak lompatan postest track start putra. Dan jarak lompatan postest grab start atlet putri lebih baik dari jarak lompatan postest track start putri. Jarak lompatan terjauh pada atlet putra dilakukan oleh GSP dengan menggunakan Grab Start pada postest percobaan pertama menghasilkan jarak lompatan 2,55m, dengan sudut awalan 1300, kecepatan lompatan 6,38m/s, sudut entry 380. Jarak lompatan terjauh pada atlet putri dilakukan oleh ADV dengan menggunakan Grab Start pada postest percobaan kedua menghasilkan jarak lompatan 2,2m, dengan sudut awalan 1290, kecepatan lompatan 8,46m/s, sudut entry 360. Simpulan penelitian ini adalah pada atlet putra Grab Start memiliki jarak lompatan lebih baik dari pada Track Start dengan selisih 0,2m. pada atlet putri Grab Start memiliki jarak lompatan lebih baik dari pada Track Start dengan selisih 0,05m.
Kata-kata Kunci: Analisis Gerak, Grab start, Track start, Olahraga Renang.
Kata-kata Kunci: Analisis Gerak, Grab start, Track start, Olahraga Renang.
Diantara bermacam cabang olahraga prestasi salah satunya adalah cabang olahraga renang. Semakin berkembangnya peminat olahraga renang di tingkat daerah maupun di tingkat propinsi semakin tinggi pembinaannya melalui beberapa klub yang ada di daerah. Pada cabang olahraga renang ada empat gaya yang dilombakan yaitu gaya bebas, gaya punggung, gaya kupu-kupu dan gaya dada. Keberhasilan perenang dalam suatu lomba pada dasarnya berasal dari dua hal, yaitu kemampuan perenang untuk menghasilkan daya dorong dan mengurangi hambatan. Tenaga dorong dapat ditingkatkan dengan latihan kekuatan otot dan memperbaiki teknik gaya, sedangkan hambatan dapat dikurangi berdasarkan jenisnya. Ada tiga macam hambatan, yaitu hambatan gesekan, hambatan bentuk dan hambatan gelombang (Tunggal, 2004). Dari empat gaya renang yang dilombakan ada tiga gaya yang menggunakan teknik start di atas balok start yaitu gaya bebas, gaya dada dan gaya kupu-kupu. Saat ini, perenang menggunakan dua teknik start yaitu: grab start dan track start. Perbedaan utama antara kedua teknik start adalah posisi kaki di balok start. Dalam melakukan teknik grab start, kedua kaki diposisikan sejajar pada bagian depan balok start, dengan jari kaki meringkuk di tepi depan balok start. Sedangkan pada track start, salah satu
kaki ditempatkan ke depan jari kaki meringkuk pada bagian depan balok start, sementara itu kaki yang lain ada di belakang. Olahraga renang merupakan olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang dengan menggunakan catatan waktu sebagai acuannya. Catatan waktu hasil lomba olahraga renang dipengaruhi oleh starting time, swimming time, turning time and finishing time (Arellano, 2004). Oleh karena itu agar dapat mendapatkan catatan waktu renang yang terbaik maka salah satu upaya adalah dengan meningkatkan kemampuan melakukan start renang. Untuk mengetahui teknik start yang cocok untuk para masing-masing atlet diperlukan tindak lanjut penelitian agar dapat diketahui antara teknik grab start dan track start manakah yang menghasilkan lompatan lebih baik. Pada kejuaraan renang nasional peneliti memperhatikan teknik start renang yang digunakan para perenang berbeda-beda tiap individu antara grab start dan track start. Sedangkan pada kejuaraan renang international para perenang kompak memakai taknik track start semuanya. Untuk itu mengacu pada latar belakang di atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Analisis gerak grab start dan track start pada cabang olahraga renang tim pra-porprov Sidoarjo tahun 2015”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak lompatan yang lebih jauh antara grab start dan track start, ditinjau dari analisis gerakannya, serta untuk mengetahui sudut efektif yang dapat digunakan saat melakukan teknik grab start dan track start untuk memaksimalkan jarak lompatan.
Faktor Yang Mempengaruhi Jarak Lompatan Start Pada Renang
Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jarak lompatan pa
da start, diantaranya sudut saat take off dan sudut jatuhan. Untuk mencapai jarak lompatan yang jauh dibutuhkan sudut yang ideal. Secara teori bahwa dengan sudut 45o akan menghasilkan waktu maksimal di udara serta kecepatan horisontal akan lebih jauh (Suryadi, 2012). Selain itu, semakin besar sudut jatuhan yang dihasilkan perenang semakin kecil hambatan saat melayang di udara, juga akan menghasilkan waktu yang maksimal di udara serta jarak lompatan yang diperoleh akan lebih jauh. Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa entry tubuh dengan sudut yang lebih besar akan memperlancar tubuh untuk masuk ke dalam air dan menghindari hambatan yang dihasilkan oleh tubuh. Untuk mendapatkan awalan yang lebih cepat, perenang harus memindahkan pusat massa cepat ke arah depan, kedua memaksimalkan gaya yang bekerja melalui kaki ke arah belakang, ketiga memaksimalkan gaya yang bekerja melalui tangan terhadap balok start ke arah depan dan atas (Guimares, 1985). Adapun hal yang harus di perhatikan juga yaitu kekuatan otot-otot bahu dan tungkai, otot-otot fleksor paha yang kuat tetapi relatif kecil penting dalam gerakan menyepak dan stabilisasi badan untuk mengatasi hambatan air. Untuk mengembangkan kekuatan otot harus melakukan latihan yang diberikan pada otot utama yang digunakan dalam olahraga renang. Kekuatan yang digunakan dalam olahraga renang adalah kekuatan otot tungkai meliputi: quadriceps extensor, gastrocnemius, dan gluteus maximus. Otot-otot ini terlibat pada saat melakukan start dan berperan untuk dorongan ke depan (Soejoko, 1992). Faktor biologis yang memiliki nilai berharga bagi
peningkatan prestasi olahraga meliputi: kekuatan, ketahanan, daya fleksibilitas, dan kecepatan gerak (Tunggal, 2004). Menurut Tunggal (2004) pertambahan umur akan meningkatkan kekuatan 5 - 10% dan pada umur 5 - 18 tahun ada kenaikan bermakna pada kekuatan seiring dengan pertumbuhan. Kekuatan otot terbesar didapat antara umur 20 – 30 tahun atau setelah itu akan mengalami penurunan kekuatan. Secara umum diketahui bahwa laki-laki rata-rata lebih kuat sebesar 40% dari pada wanita, hal ini secara genital laki-laki lebih banyak serabut otot dan lebih besar penampang melintang otot. Kekuatan otot laki-laki dan wanita mulai berbeda pada usia 9 – 10 tahun.
peningkatan prestasi olahraga meliputi: kekuatan, ketahanan, daya fleksibilitas, dan kecepatan gerak (Tunggal, 2004). Menurut Tunggal (2004) pertambahan umur akan meningkatkan kekuatan 5 - 10% dan pada umur 5 - 18 tahun ada kenaikan bermakna pada kekuatan seiring dengan pertumbuhan. Kekuatan otot terbesar didapat antara umur 20 – 30 tahun atau setelah itu akan mengalami penurunan kekuatan. Secara umum diketahui bahwa laki-laki rata-rata lebih kuat sebesar 40% dari pada wanita, hal ini secara genital laki-laki lebih banyak serabut otot dan lebih besar penampang melintang otot. Kekuatan otot laki-laki dan wanita mulai berbeda pada usia 9 – 10 tahun.
Grab Start
Grab Start adalah salah satu teknik awalan renang yang digunakan pada gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu. Dengan posisi kaki sejajar diujung balok start. Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan grab start sebagai berikut: 1. Pertama, perenang harus bereaksi cepat dan memindahkan berat badan ke depan setelah tanda start. 2. Kedua, tubuh dan kaki harus diposisikan sehingga kekuatan maksimum dapat diterapkan melawan balok. Ketika, selama fase flight maka tubuh harus posisikan kembali sampai masuk ke dalam air dibuat dengan hambatan minimal. Saat melakukan teknik grab start seperti pada gambar 2.3 perenang harus melakukan dengan keseimbangan yang bagus, selain itu kaki harus mencengkeram ujung balok start serta kedua tangan berpegangan erat pada ujung balok start.
Track Start
Track Start adalah salah satu teknik awalan renang yang digunakan pada gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu. Dengan posisi kaki salah satu di depan diujung balok start. Teknik lompatan track start ini memiliki keuntungan pada reaksi awal dibandingkan dengan teknik lompatan grab start, serta ketika efisiensi start kedua lompatan dibandingkan ada perbedaan yang signifikan lebih tinggi teknik awalan track start (Issurin, 2002). Pada track start, pusat massa perenang berpusat lebih ke arah belakang dari balok start, dan teknik start ini memiliki waktu yang lebih pendek atau lebih cepat (Lee, 2012).
Simpulan
Dari hasil penelitian dapat peneliti temukan teknik lompatan yang menghasilkan lompatan paling jauh menggunakan teknik Grab Start.
software yang digunakan dartfish team pro 5.5
Comments
Post a Comment